Tuesday, September 29, 2015

[TEKNIK] Memaksimalkan Reflektor & Filter ND sebagai pengganti flash HSS

Coba bayangkan apabila Anda berada pada situasi pemotretan seperti ini :

-          Pemotretan outdoor (terang benderang)
-          Butuh lensa bukaan besar untuk isolasi obyek dengan BG (Background)
-          Butuh cahaya tambahan (fill-in light) untuk menerangi obyek foto

Tentunya bagi yang kerap mengikuti sesi foto model outdoor sudah tidak asing dengan kondisi pemotretan seperti itu. Melakukan sesi “beauty shoot” di lingkungan outdoor, siang hari tampaknya memang mudah, namun pada kenyataannya tidak semudah yang dibayangkan. Tantangan yang kerap dihadapi adalah :

-          Cahaya matahari yang terik membuat shadow keras. Shadow keras pada bagian wajah umumnya akan mengurangi “kecantikan” sang model
-          Apabila memindahkan obyek/model pada area shade (area yang terlindungi, misal dibawah pohon), rentang exposure akan menjadi sangat tinggi, yang mengakibatkan rentan terhadap bagian yang under/over exposed. Model yang berada pada area shade akan cenderung under exposed, atau BG yang terang akan cenderung over exposed
-          Memotret dengan bantuan flash, biasanya terbentur pada “sync speed”. Kamera pada umumnya memiliki sync speed sekitar 1/200 – 1/250s. Kecepatan tersebut pada kondisi cahaya yang sangat terang biasanya masih kurang, yang mengakibatkan kita harus menaikkan F-number dan berdampak pada kemampuan isolasi obyek dan DoF (Depth of Field).
-          Dengan mengecilkan bukaan diafragma (menaikkan F-number), berarti menurunkan exposure value, yang mana butuh fill-in power yang lebih besar. Untuk flash, berarti butuh flash dengan power (GN) yang lebih besar, terlebih bila penggunaan flash diiringi dengan modifier seperti softbox atau umbrella (payung).

Pada kebanyakan kasus, solusi “mudah” bagi tantangan seperti ini adalah : flash dengan kemampuan HSS (High Speed Sync / Sinkron Kecepatan Tinggi), atau flash dengan power lebih besar. Namun tentu saja, flash yang “bagus”, dengan fitur HSS dan power besar biasanya harganya tidak murah. Lagipula, tidak semua body kamera support dengan fitur HSS (biasanya HSS baru ada di body kelas menengah-atas).
Lalu bagaimana dengan pengguna body kamera kelas bawah (baca: entry level), atau para fotografer yang kurang dana untuk membeli peralatan lighting yang membutuhkan kocek tidak sedikit? Tenang, masih ada jalan yang bisa ditempuh, dengan budget yang lebih sedikit dan hasil tidak kalah cantiknya. Mari kita simak beberapa cara berikut

GUNAKAN REFLEKTOR
Reflektor adalah alat bantu yang kerap dilupakan, padahal fungsinya sangat ampuh, dan juga harganya tergolong sangat murah. Reflektor portabel khusus untuk foto yang bisa dilipat dan nyaman dibawa-bawa dapat ditebus dengan harga under Rp 500 ribu. Untuk yang memiliki budget lebih ketat, dapat membuat sendiri reflektor dengan budget yang bahkan lebih murah, mulai dari under Rp 100 ribu.

Motret di kondisi terik tanpa HSS? siapa takut? pakai 1 reflektor bulat saja.

Reflektor sangat efektif untuk penggunaan outdoor. Berikut adalah kelebihan dari penggunaan reflektor yang dapat dimanfaatkan :
-          “power” mengikuti / mengimbangi ambient. Memang powernya tidak sekuat sumber cahayanya, namun untuk fill in, sudah sangat cukup.
-          Apabila membutuhkan fill in power yang lebih besar, dapat dikombinasikan penggunaannya (misal : menggunakan 2 reflektor atau lebih)
-          Ukuran reflektor yang besar/lebar, membuat karakter sebaran cahaya yang lebih luas & halus. Sangat cocok digunakan untuk beauty shot & menghilangkan shadow yang terlalu keras.
-          Color temperature cenderung mengikuti color temperature cahaya ambient. Color temperature pun masih dapat dimodifikasi / diubah dengan menggunakan reflektor yang berwarna (biasanya tersedia putih, siver & gold). Untuk varian color temperature yang lain, dapat menggunakan bahan reflektif yang berwarna lainnya.

Pakai reflektor sebaran cahaya cakep & ngga tampak murahan

GUNAKAN FILTER ND + FLASH
Seperti telah disebut diatas, flash dengan fitur HSS merupakan pilihan yang menarik, terlebih bila isi kantong mengijinkan. Namun bila peralatan yang dimiliki saat ini terbatas (hanya punya flash non-HSS dan body entry level yang belum support HSS), tentu kita tidak boleh kurang akal. Bila nilai exposure terlalu tinggi (memaksa kita menggunakan speed terlalu tinggi, melebihi batas flash sync speed), maka kita bisa mengurangi nilai exposure dengan penggunaan filter ND (neutral density).

ND + Flash membuat eksposure lebih balanced

Filter ND8 (3 stop) hingga ND32 (5 stop) umumnya cukup untuk penggunaan outdoor, dengan kondisi terik sekalipun. Dengan menggunakan ND, nilai exposure akan turun, sehingga kita akan bisa menggunakan lensa bukaan besar (misal f1.4 – f2) dengan speed yang masih bisa sinkron dengan flash, pada siang terik.
Ada beberapa tips & trik untuk penggunaan filter ND + flash agar hasilnya maksimal :
-          Apabila power flash kurang, dekatkan jarak antara flash dengan obyek. Gunakan modifier yang tidak mengurangi power flash terlalu banyak (misal: gunakan payung silver, daripada menggunakan softbox)
-          Flash, dapat dikombinasikan dengan flash lainnya, atau dengan reflektor apabila butuh “power” yang lebih besar.
-          Gunakan ND “secukupnya” hanya untuk mengejar sync speed, jangan gunakan berlebihan (pakai ND lebih besar bukan berarti lebih bagus). Pada kondisi terik sekalipun, ND32 sudah lebih dari cukup untuk mendapatkan flash sync speed di bukaan besar (f1.4 – f2)
-          Filter ND akan cenderung menurunkan kontras gambar (terlebih apabila menggunakan filter ND abal-abal / murah meriah). Hal ini dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan detail lebih pada bagian-bagian yang kritis, seperti area shadow dan highlight.
-          Filter ND cenderung memberi efek color cast / color shift pada hasil gambar. Hal tersebut sebenarnya mudah dikoreksi pada saat post processing. Atau kita dapat menguranginya di awal dengan mengatur WB (White Balance) secara custom.
-          Gunakan live view untuk mendapatkan “preview” realtime, dan histogram untuk mendapatkan bacaan yang lebih akurat terhadap hasil akhir.

Sangat bermanfaat di kondisi dengan rentang exposure yang tinggi

Flash meminimalisir bayangan pada wajah, walaupun pada pemotretan outdoor

Hal tersebut tentunya masih dapat dikembangkan, sesuai dengan kreatifitas kita, untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal, misalnya kombinasi filter ND dengan gradual color, dan sebagainya. Hasil (foto) yang baik, tidak selalu berasal dari peralatan yang mahal. Dunia fotografi adalah dunia tentang kreatifitas. Selamat mencoba.

Salam,

Bosdugem | 087 888 645 088 (WA)

1 comment: