Tuesday, September 15, 2015

[TEKNIK] Lightpainting Untuk Fotografi Produk

TEKNIK LIGHTPAINTING
Seperti namanya, lightpainting adalah teknik melukis dengan cahaya. Cahaya yang dimaksud untuk melukis tentu saja berasal dari sumber cahaya artifisial, baik itu berupa flash/strobe, lampu senter, lilin, lentera, kembang api, dan obyek lain yang memancarkan cahaya. Potensinya untuk dikembangkan sangat luas, khususnya dari sisi kreatifitas, dan hal ini sangat menarik, terlebih mengingat fotografi adalah dunia yang bersinggungan erat dengan kreatifitas.

Light painting juga bisa diaplikasikan untuk foto produk atau obyek still/diam lainnya. Setiap penggunaan teknik, ada sisi plus dan minusnya, berikut beberapa kelebihan yang dimiliki penggunaan teknik ini pada fotografi produk :
-          Fleksibel dalam pekerjaan yang membutuhkan pencahayaan detail
-          Setup yang sederhana, tidak membutuhkan ruang besar
-          Rendah biaya, tidak membutuhkan biaya besar (peralatan lighting yang mahal).

Lightpainting bermodalkan 1 buah senter saja.

PERALATAN & SETUP
Kali ini, saya akan coba bahas bagaimana caranya membuat fotografi produk, dengan teknik lightpainting sederhana, yang tentunya, berbiaya rendah. Baiklah, tanpa panjang lebar, berikut peralatan yang dibutuhkan :
-          Kamera & lensa (tentu saja). Kamera apapun yang support kontrol manual & long exposure bisa.
-          Tripod. Karena membutuhkan penggunaan long exposure, kita butuh tripod.
-          Senter. Pada kesempatan ini Saya menggunakan senter LED bonusan dari pembelian batere. Harga senter sepaket dengan batre 4 pcs adalah 30 ribuan (beli di supermarket).

Peralatannya murah meriah, kamera, senter, tripod. Cukup!

Lanjut ke setup, seperti disebutkan diatas, memotret produk dengan lightpainting tidak membutuhkan setup yang rumit. Yang perlu dilakukan adalah :
-          Atur obyek sesuai set yang diinginkan.
-          Pasang kamera pada tripod, atur komposisi obyek.
-          Siapkan senter, matikan lampu, tutup pintu (ruangan kondisi gelap).

TEKNIS MEMOTRET PRODUK DENGAN LIGHT PAINTING
Oke, langsung saja, kita lanjut ke Teknis pemotretan. Ikuti langkah berikut ini :
1.       Kita akan menggunakan sumber cahaya yang kecil (tidak kuat), dan karenanya, akan menggunakan long eksposure pada pemotretannya. Pada contoh foto, saya menggunakan setting ISO 100, f/16, speed : 10s (10 detik), WB sunny (gambar matahari). Saya menggunakan file JPEG saja.
2.       Set fokus ke mode manual, karena kita akan butuh beberapa eksposure / jepretan yang konsisten, agar titik fokus tidak berubah-ubah. Fokuskan dulu obyek pada saat kondisi ruangan terang (sebelum mematikan lampu). Setelah obyek dalam fokus, matikan cahaya ruangan.
3.       Oke, kita mulai memotret. Pada setiap jepretnya (yang pada kasus ini saya menggunakan speed 10 detik), sinari salah satu sisi/bagian obyek dengan senter. Intensitas terang/gelap dapat kita mainkan dengan mengubah lamanya (waktu) eksposure dan juga jarak antara moncong senter dengan obyek.
4.       Lakukan beberapa jepretan dengan penyinaran pada sisi yang berbeda-beda. Banyaknya jepretan bisa mensimulasikan berapa titik pencahayaan yang kita gunakan. Misalnya pada contoh ini Saya menggunakan 6 jepret/exposure, akan membuat hasil foto, seolah-olah menggunakan 6 titik lampu.

Seperti ini, 6 jepret tapi beda-beda. Penyinaran dari sisi yang berbeda di tiap jepret.

Lanjut, setelah tahap jepret selesai, tentunya harus masuk dapur editing / post process nih. Proses editing juga tergolong sederhana, berikut langkah-langkahnya :
1.       Buka Photoshop. Software apapun sebenernya Ok, asalkan mendukung untuk manipulasi gambar dan support multiple layer. Saya menggunakan photoshop yang sudah digunakan oleh umum.
2.       Import gambar-gambar yang dijadikan bahan, masukkan (drag & drop) ke dalam 1 gambar, dan susun dalam layer-layer. Tentuan salah satu gambar sebagai “dasar” layer.
3.       Mulai edit gambar layer per layer. Saya menggunakan masking, dan mengambil hanya “highlight” atau bagian yang tersinari dari tiap layer untuk ditumpuk (overlay). Atur opacity tiap layer sesuai keinginan. Saya mengatur opacity layer yang ditumpuk diatasnya sekitar 50-80%


Gambar yang dijadikan image dasar

Setelah ditambahkan layer dengan lighting dari depan & belakang

Ditambahkan bagian lainnya (samping & detail pada lekukan-lekukan)

4.       Setelah selesai, merge layer, lakukan final adjustment (crop, level, color balance), save image. Selesai!

Hasil Akhir, tidak kalah dengan pemotretan menggunakan setup lighting rumit & mahal!

Contoh foto lainnya dengan penggunaan teknik Light Painting 1 buah senter

KESIMPULAN
Teknik & aplikasi Light painting sangat luas, dan masih bisa dikembangkan sesuai kreatifitas. Penggunaannya tidak hanya sebatas “fun”, namun juga bisa dibawa serius untuk fotografi komersil. Kecil/minimnya “barrier to entry” menjadikannya sangat potensial, khususnya bagi fotografer yang terbatas oleh dana.
Selamat berkarya, semoga bermanfaat.

Salam,
Bosdugem | 087 888 645 088 (WA)

4 comments:

  1. He he... Kreatif om bosdugem. Terima kasih atas ilmunya

    ReplyDelete
  2. ...jadi makin semangat belajar lighting untuk fotography :) :)

    ReplyDelete
  3. sering2 bagi ilmunya ya bosdugem... kreatif banget nih

    ReplyDelete
  4. Thanks sharing ilmunya bos, bermanfaat sekali

    ReplyDelete