Coba
bayangkan apabila Anda berada pada situasi pemotretan seperti ini :
-
Pemotretan outdoor (terang benderang)
-
Butuh lensa bukaan besar untuk isolasi obyek
dengan BG (Background)
-
Butuh cahaya tambahan (fill-in light) untuk
menerangi obyek foto
Tentunya
bagi yang kerap mengikuti sesi foto model outdoor sudah tidak asing dengan
kondisi pemotretan seperti itu. Melakukan sesi “beauty shoot” di lingkungan
outdoor, siang hari tampaknya memang mudah, namun pada kenyataannya tidak
semudah yang dibayangkan. Tantangan yang kerap dihadapi adalah :
-
Cahaya matahari yang terik membuat shadow keras.
Shadow keras pada bagian wajah umumnya akan mengurangi “kecantikan” sang model
-
Apabila memindahkan obyek/model pada area shade
(area yang terlindungi, misal dibawah pohon), rentang exposure akan menjadi
sangat tinggi, yang mengakibatkan rentan terhadap bagian yang under/over
exposed. Model yang berada pada area shade akan cenderung under exposed, atau
BG yang terang akan cenderung over exposed
-
Memotret dengan bantuan flash, biasanya
terbentur pada “sync speed”. Kamera pada umumnya memiliki sync speed sekitar
1/200 – 1/250s. Kecepatan tersebut pada kondisi cahaya yang sangat terang
biasanya masih kurang, yang mengakibatkan kita harus menaikkan F-number dan
berdampak pada kemampuan isolasi obyek dan DoF (Depth of Field).
-
Dengan mengecilkan bukaan diafragma (menaikkan
F-number), berarti menurunkan exposure value, yang mana butuh fill-in power
yang lebih besar. Untuk flash, berarti butuh flash dengan power (GN) yang lebih
besar, terlebih bila penggunaan flash diiringi dengan modifier seperti softbox
atau umbrella (payung).
Pada
kebanyakan kasus, solusi “mudah” bagi tantangan seperti ini adalah : flash
dengan kemampuan HSS (High Speed Sync / Sinkron Kecepatan Tinggi), atau flash
dengan power lebih besar. Namun tentu saja, flash yang “bagus”, dengan fitur
HSS dan power besar biasanya harganya tidak murah. Lagipula, tidak semua body
kamera support dengan fitur HSS (biasanya HSS baru ada di body kelas
menengah-atas).
Lalu
bagaimana dengan pengguna body kamera kelas bawah (baca: entry level), atau
para fotografer yang kurang dana untuk membeli peralatan lighting yang
membutuhkan kocek tidak sedikit? Tenang, masih ada jalan yang bisa ditempuh,
dengan budget yang lebih sedikit dan hasil tidak kalah cantiknya. Mari kita
simak beberapa cara berikut
GUNAKAN
REFLEKTOR
Reflektor
adalah alat bantu yang kerap dilupakan, padahal fungsinya sangat ampuh, dan
juga harganya tergolong sangat murah. Reflektor portabel khusus untuk foto yang
bisa dilipat dan nyaman dibawa-bawa dapat ditebus dengan harga under Rp 500
ribu. Untuk yang memiliki budget lebih ketat, dapat membuat sendiri reflektor
dengan budget yang bahkan lebih murah, mulai dari under Rp 100 ribu.
Motret di kondisi terik tanpa HSS? siapa takut? pakai 1 reflektor bulat saja.
Reflektor
sangat efektif untuk penggunaan outdoor. Berikut adalah kelebihan dari
penggunaan reflektor yang dapat dimanfaatkan :
-
“power” mengikuti / mengimbangi ambient. Memang
powernya tidak sekuat sumber cahayanya, namun untuk fill in, sudah sangat
cukup.
-
Apabila membutuhkan fill in power yang lebih
besar, dapat dikombinasikan penggunaannya (misal : menggunakan 2 reflektor atau
lebih)
-
Ukuran reflektor yang besar/lebar, membuat
karakter sebaran cahaya yang lebih luas & halus. Sangat cocok digunakan
untuk beauty shot & menghilangkan shadow yang terlalu keras.
-
Color temperature cenderung mengikuti color
temperature cahaya ambient. Color temperature pun masih dapat dimodifikasi /
diubah dengan menggunakan reflektor yang berwarna (biasanya tersedia putih,
siver & gold). Untuk varian color temperature yang lain, dapat menggunakan
bahan reflektif yang berwarna lainnya.
GUNAKAN
FILTER ND + FLASH
Seperti
telah disebut diatas, flash dengan fitur HSS merupakan pilihan yang menarik,
terlebih bila isi kantong mengijinkan. Namun bila peralatan yang dimiliki saat ini
terbatas (hanya punya flash non-HSS dan body entry level yang belum support
HSS), tentu kita tidak boleh kurang akal. Bila nilai exposure terlalu tinggi
(memaksa kita menggunakan speed terlalu tinggi, melebihi batas flash sync
speed), maka kita bisa mengurangi nilai exposure dengan penggunaan filter ND
(neutral density).
ND + Flash membuat eksposure lebih balanced
Filter ND8
(3 stop) hingga ND32 (5 stop) umumnya cukup untuk penggunaan outdoor, dengan
kondisi terik sekalipun. Dengan menggunakan ND, nilai exposure akan turun,
sehingga kita akan bisa menggunakan lensa bukaan besar (misal f1.4 – f2) dengan
speed yang masih bisa sinkron dengan flash, pada siang terik.
Ada beberapa
tips & trik untuk penggunaan filter ND + flash agar hasilnya maksimal :
-
Apabila power flash kurang, dekatkan jarak
antara flash dengan obyek. Gunakan modifier yang tidak mengurangi power flash
terlalu banyak (misal: gunakan payung silver, daripada menggunakan softbox)
-
Flash, dapat dikombinasikan dengan flash
lainnya, atau dengan reflektor apabila butuh “power” yang lebih besar.
-
Gunakan ND “secukupnya” hanya untuk mengejar sync
speed, jangan gunakan berlebihan (pakai ND lebih besar bukan berarti lebih
bagus). Pada kondisi terik sekalipun, ND32 sudah lebih dari cukup untuk
mendapatkan flash sync speed di bukaan besar (f1.4 – f2)
-
Filter ND akan cenderung menurunkan kontras
gambar (terlebih apabila menggunakan filter ND abal-abal / murah meriah). Hal
ini dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan detail lebih pada bagian-bagian yang
kritis, seperti area shadow dan highlight.
-
Filter ND cenderung memberi efek color cast /
color shift pada hasil gambar. Hal tersebut sebenarnya mudah dikoreksi pada
saat post processing. Atau kita dapat menguranginya di awal dengan mengatur WB
(White Balance) secara custom.
-
Gunakan live view untuk mendapatkan “preview”
realtime, dan histogram untuk mendapatkan bacaan yang lebih akurat terhadap
hasil akhir.
Sangat bermanfaat di kondisi dengan rentang exposure yang tinggi
Hal tersebut
tentunya masih dapat dikembangkan, sesuai dengan kreatifitas kita, untuk
mendapatkan hasil yang lebih maksimal, misalnya kombinasi filter ND dengan
gradual color, dan sebagainya. Hasil (foto) yang baik, tidak selalu berasal
dari peralatan yang mahal. Dunia fotografi adalah dunia tentang kreatifitas.
Selamat mencoba.
Salam,
Bosdugem |
087 888 645 088 (WA)
Sangat bermanfaat bagi saya. Terimakasih
ReplyDelete