IDE / KONSEP
Akhir-akhir ini saya sering
membuat foto-foto dari mainan “hot wheels”, mainan die cast skala 1:64 yang
digemari anak-anak karena cukup “eye catching” dan juga terjangkau harganya.
Hot Wheels mengeluarkan model dengan jumlah yang sangat beragam, dengan variasi
warna yang juga banyak.
Saya sendiri cukup menggemari
dunia otomotif sejak kecil, dan gemar memotret obyek yang berhubungan dengan
dunia otomotif. Suatu hari, terbersit ide, bahwa mainan berukuran kecil ini
sebenarnya pun bisa dijadikan obyek foto yang menarik. Dengan pengaturan yang
baik, mainan dengan skala kecil ini dapat dibuat menjadi obyek yang
merepresentasikan mobil-mobil balap sungguhan yang sedang “beraksi”.
Menangkap "aksi" dari mainan seperti ini seru sih! 2 hobi jadi satu!
PERENCANAAN
Saat melihat suatu hasil karya,
kita akan cenderung berpikir, “ah foto tersebut mudah/bisa direplikasi”.
Mereplikasi sesuatu mungkin tidaklah sulit, namun mencoba merealisasikan suatu
ide, memiliki tantangan tersendiri.
Tantangan dalam realisasi ide
diatas, yang saya rasakan adalah :
1. Skala mobil yang terlalu kecil,
skala 1:64, butuh lensa dengan jarak fokus pendek atau lensa macro untuk
memenuhi frame dengan obyek
2. Pemotretan dengan lensa macro,
atau macro filter, akan menghasilkan DOF terlalu tipis. Mengecilkan bukaan
hingga setting maksimumnya, juga tidak akan banyak membantu. DOF yang terlalu
tipis akan membuat obyek akan tampak layaknya mainan, dan tidak sesuai dengan ide/konsep
awal.
3. Lighting, apabila menggunakan
cahaya ambient, akan tentu obyek akan terlihat “flat”, dan mengurangi daya
tariknya. Mengingat obyek adalah mainan yang memang tampak “biasa” saja, saya
harus bermain lighting untuk membuat obyek lebih menarik.
4. Obyek sekitar, apabila pemotretan
dilakukan diatas meja, tekstur meja akan membuat obyek tidak “terasa”
sungguhan.
Membuat "pose" seperti ini harus punya perencanaan tersendiri
Tantangan yang ada, disertai
keterbatasan sumber daya yang saya miliki, membuahkan ide-ide baru untuk teknis
pengambilan gambar. Saya tertantang untuk menggunakan peralatan yang ada, mudah
ditemui, dan tidak merogoh kocek terlalu dalam dalam eksekusinya, dan saya
mulai membuat list mengenai peralatan apa saja yang saya butuhkan, sebagai
berikut :
·
Kamera,
saya menggunakan sony A3000, kamera mirrorless yang biasa saya andalkan untuk
berbagai keperluan. Memang bukan kamera “mewah”, tapi fiturnya cukup untuk
melakukan tugas ini.
·
Lensa,
saya memilih menggunakan Quantaray 50/2.8 Macro, bukan lensa terbaik di
kelasnya, saya memilih lensa ini karena ini adalah satu-satunya lensa macro
yang saya miliki saat ini. Lensa ini tidak populer, dan saya dapatkan dengan
harga murah (dibawah 1 juta rupiah). Lensa ini berfungsi sebagaimana mestinya.
·
Flash,
saya menggunakan 2 buah flash Yongnuo. Flash murah meriah yang setia dan dapat
diandalkan. Salah satunya saya pasangkan diffuser untuk melembutkan cahaya.
Flash saya lengkapi juga dengan wireless trigger, agar dapat diposisikan off
shoe. Saya juga menggunakan kertas putih sebagai bouncer untuk memantulkan
cahaya flash.
·
Tripod,
saya gunakan untuk menjaga kamera tetap stabil dan tidak berubah posisinya.
·
Background,
saya menggunakan karton manila hitam, dan selembar kertas amplas sebagai alas
untuk mendapatkan “efek” aspal pada hasil pemotretan. Lakban saya gunakan untuk
pekerjaan tempel menempel.
TEKNIS PEMOTRETAN
Berikut teknis pemotretan yang
saya lakukan :
Setup sederhana dengan alat-alat seadanya (klik untuk gambar lebih besar)
1. Saya melakukan setup peralatan
seperti disebutkan diatas, seperti gambar diatas
2. Kamera saya letakkan diatas
tripod, agar posisi tidak berubah. Untuk melebarkan DoF, daya menggunakan teknik
focus stacking. Tripod menjaga posisi agar tidak berubah, agar proses
penggabungan gambar saat post-process menjadi lebih mudah.
3. Flash, saya posisikan di kiri
& kanan. Pada sisi kiri, saya gunakan sebagai main light, dengan diffuser
untuk memperluas bidang cahaya, dan juga jatuhnya tidak terlalu keras. Flash
pada sisi kiri saya gunakan untuk mendapatkan highlight pada lekukan-lekukan
mobil.
4. Setting kamera, saya menggunakan
ISO 400, f8, 1/125s, WB Sunny (gambar matahari), dan file JPEG Large. Untuk 1
gambar output, saya menggabungkan (stack) sekitar 10-14 gambar.
5. Posisi mobil mainan saya lakukan
dengan memanfaatkan fitur live view kamera, sehingga posisinya akan tampak
langsung di frame.
6. Post processing saya tidak
melakukan banyak hal. Hal utama yang saya lakukan adalah stacking (dengan photomerge pada photoshop) menambahkan
background, menambahkan efek “asap” dan cahaya lampu dengan bantuan brush pada
photoshop, sedikit burn & dodge, dan color/contrast adjustment.
Masih banyak yang bisa dieksplor dengan obyek seperti ini
Saya melakukan “project” ini atas
dasar penyaluran hobi semata, sehingga saya tidak mau menghabiskan banyak
sumberdaya (biaya & waktu) untuk pengerjaannya. Per hasil karya foto
tersebut, saya menghabiskan waktu rata-rata 1-2 jam dari awal (setup) hingga
selesai (editing). Project ini belum selesai, karena belum semua koleksi mainan
terfoto, dan saya masih punya beberapa ide “pose” untuk dieksekusi.
Semoga bermanfaat. Tetap berkarya!
Salam,
Bosdugem | 087 888 645 088
(WA)
Ajib gan, cakep banget, ada tutorial pas editing nya gan
ReplyDeleteMantap om, jadi tambah elmu
ReplyDeleteThx